Malang, WartaPro - (30/1)
Alun-alun bukan hanya sebagai taman yang penuh tanaman, tapi juga sebagai tempat rekreasi. Setelah masyarakat penat beraktivitas atau kerja, mereka bisa memanfaatkan alun-alun untuk refreshing dan rekreasi bersama keluarga.
Pemerintah daerah yang tahu pentingnya alun-alun, ia akan mendesain alun-alun semenarik mungkin dengan tujuan sebagai fasilitas publik yang menjadi syarat lingkungan yang cerdas (smart environment), bagian dari desain smart city.
Contoh konkretnya seperti di alun-alun Kota Malang yang memfasilitasi tempat duduk dari besi supaya ada kesan antik, permainan anak-anak, tempat kreativitas seni, tempat duduk lainnya, dll. Ini semua tidak lain hanya untuk memberi ruang gerak dan menyenangkan masyarakat.
"Ketika masyarakat senang dengan fasilitas publik, mereka akan mendukung program-program pemerintah daerah. Tujuan pendirian kota atau negara adalah untuk menyejahterakan rakyat, " papar Anang, seorang pengunjung alun-alun, dengan serius.
Apa yang dikatakan Anang tidaklah berlebihan. Pasalnya, alun-alun adalah produk pembangunan yang berkelanjutan dan pro-rakyat. Mobilitas massa merupakan ciri bahwa kota itu eksis dan dinamis.
Di sisi lain, seorang ahli tata kota Singapura berkata, "Pejalan kaki adalah tanda bahwa suatu kota itu hidup. "
Jadi, yang menentukan kota itu hidup atau mati bukan pemerintah, tapi rakyat. Rakyatlah yang menentukan karena rakyat sebagai sasaran kebijakan publik.
Makanya, pembangunan berkelanjutan berbasis rakyat haruslah memperhatikan aspirasi rasional dan mampu menyenangkan rakyat.
Dengan kata lain, kota cerdas itu harus mampu menciptakan masyarakat yang cerdas (smart people) juga. Kota Malang mampu mewujudkan hal itu semua, meskipun masih kurang maksimal, sebagai wujud kontribusi nyata ke masyarakat. Adagium: "Pembangunan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat," benar-benar dijalankan dengan baik.
"Saya berharap, alun-alun seperti ini menjadi rangsangan bagi daerah-daerah lain untuk menirunya dengan modifikasi," kata Lukman, pengunjung alun-alun dan sarjana tata kota, sambil menunjukkan inspirasi tentang tata kota ideal kepada WartaPro. (30/1)
Kota Malang kini Menjadi kota ramah lingkungan .Tampak alun-alun Kota Malang, adalah konstruk kebijakan berbasis kemauan penguasa untuk menyejahterakan rakyatnya. (Lia/gus)
Tulis Komentar