PASURUAN - WartaPro.com (26/1)
Di era pandemi Covid-19 banyak warga yang berinovasi untuk menumbuhkan sektor perekonomian rakyat yang terbilang lesu.
Salah satunya, inovasi warga Dusun Bunyuan, RT 02, RT 04, dan RT 05/RW 05 terbilang cukup unik karena ingin menumbuhkan semangat berwirausaha dalam lingkup Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di lingkungannya.
Setiap setelah salat subuh, banyak penjaja kue datang mengambil beragam kue dari para pedagang kue, seperti Chodijah, Lail, Zubaidah, Ning Nur, Nurul, dll. dengan varitas pilihan kue dan rasanya yang berbeda.
"Saya menggagas kampung kue ini dengan cara urunan membuat plakat seharga Rp. 75.000. Kemudian, dipasang di ujung gang masuk. Saya dan teman-teman ingin menjaga kemandirian warga dalam berkreasi agar kami bisa eksis karena inovasi, "kata Chodijah, penggagas kampung kue, dengan berapi-api.
Ada puluhan macam kue dari pedagang kue dan diambil oleh tujuh penjaja kue, dari dalam dan luar kampung, untuk dijajakan secara berkeliling. Mereka berangkat pukul 04.30 dan sudah kembali pukul 09.00 WIB. Dalam kurun waktu yang singkat itu mereka sudah dapat keuntungan.
Para penjaja kue itu tidak berisiko. Jika tidak habis, dikembalikan ke pedagang kue. Jadi, usaha tanpa modal pun bisa dilakukan penjaja kue. Hanya butuh meluangkan waktu dan tenaga untuk berkeliling.
"Saya sangat mengapresiasi inovasi kampung kue ini. Bagi saya, ini menunjang program Gus Ipul dan Mas Adi yaitu Harmoni Warganya. Harapan pemerintah, semua orang harus menumbuhkan optimisme untuk bangkit ke arah yang lebih baik, khususnya dalam sektor ekonomi kerakyatan," kata Odi, Ketua RT 04, dengan menginspirasi.
Odi menambahkan, aktivitas warga di dusun Bunyuan ini sangat aktif dan merakyat, bukan hanya kreasi kampung kue, tapi juga aktivitas sosial lainnya.
Apa pun yang menjadi pemikiran tentang kampung kue adalah sebuah stimulus bagi kampung-kampung lain agar tetap hidup meskipun ada bencana Covid-19.
"Hingga sekarang saya masih ingin menambah pembuatan kue dengan varian baru agar lebih unik dan menjangkau segmen pasar yang berbeda. Dengan begitu, dagangan bisa lebih laris," kata Chodijah yang juga menerima pesanan kue dari lapak-lapak di Jl. Slagah, Jl. K.H. Abdul Hamid (Jl. Jawa), depan Klinik Al-Aziz, dll.
"Saya berharap, keinginan yang baik dari warga disambut baik oleh pembuat kebijakan. Ini upaya kemitraan untuk meningkatkan prestise Kota Pasuruan dalam ranah kemitraan yang saling menguntungkan," tandas Atim Mulyono, keamanan kampung RT 04.
Apa pun yang dirintis warga tentang kampung kue merupakan langkah nyata menepis kondisi yang tidak menguntungkan sekali pun. Upaya kolosal ini perlu mendapat apresiasi maksimal. Semoga berhasil! (Gus/sob)
Tulis Komentar