Peserta lomba Fashion Batik Dapat Bea Siswa dari Walikota Pasuruan

$rows[judul] Keterangan Gambar : Kepala SMPN 11 kota Pasuruan Agus Harianto foto bersama Savina peserta lomba fashion batik


Pasuruan, WartaPro.com (27/1) 

Untuk memenuhi janjinya ,walikota Pasuruan Saifullah Yusuf . atas nama Pemkot kota Pasuruan memberikan beasiswa kepada 44 finalis peserta lomba membatik saat di gradika kota Pasuruan tahun 2021 yang lalu.

Salah satu peserta yang mendapatkan beasiswa kursus bahasa inggris bernama Ismi Savina Firdaus (14), dari siswi UPT SMPN 11 Pasuruan karena menjadi finalis Lomba Fashion Batik. 

ketika dihubungi WartaPro.com via WA. Siswi yang berdomisili di Jl. Kalimantan Gg. 3 Kota Pasuruan pernah menjadi finalis Lomba Fashion Batik yang diselenggarakan oleh Dinas P dan K tahun 2021 yang lalu. 

Ternyata, baru tahun ini beasiswa dalam bentuk kursus Bahasa Inggris selama satu tahun di LKP IYI - Sentra Ilmu dan Teknologi dilakukan. Lembaga kursus ini dipercaya karena telah lulus verifikasi PTMT. 

"Saya terkejut dan sekaligus senang mendengar kabar ini. Saya hampir tidak percaya, " kata Savina, panggilan akrab Ismi Savina Firdaus, dengan penuh semangat kepada WartaPro. 


Siswi yang duduk di kelas IX dan memiliki hobi nari dan modeling ini memang aktif di sekolah dan menjadi pengurus OSIS. Banyak aktivitas dilakukan, baik di sekolah atau pun luar sekolah. Kemampuan Bahasa Inggrisnya pun tergolong baik. 


Materi Bahasa Inggris yang akan diberikan oleh LKP IYI berkisar pada  percakapan (conversation) sebagai keterampilan hidup kelak dan penunjang penguasaan ilmu. 


"Materi Bahasa Inggris ini disiapkan sebagai bekal komunikasi Bahasa Inggris aktif. Dalam waktu satu tahun siswa yang ikut pelatihan akan bisa ngomong Bahasa Inggris dengan baik. Inilah komitmen kami, " kata Drs. H. Fauzan Suryantara, M. M., yang akrab dipanggil Mr. Jack, direktur LKP IYI dan pengawas Dinas P dan K, dengan penuh keyakinan. 


Memang benar, saat ini Bahasa Inggris bukan dianggap sebagai suatu kebutuhan sehingga banyak siswa yang tidak bisa berkomunikasi Bahasa Inggris dengan baik. Makanya, Bahasa Inggris dianggap urgen dilakukan sebagai medium komunikasi internasional. 


"Bahasa Inggris itu salah satu keterampilan berbahasa, makanya harus bisa berbicara Bahasa Inggris di era digital ini dan juga persiapan mendukung karier masa depan," kata Yuda, Kabid kebubudayaan Dinas P dan K dan fasilitator kursus. Kota Pasuruan.

Ada sekitar 44 siswa (SD dan SMP) dan mahasiswa yang akan mengikuti pelatihan Bahasa Inggris.

Semoga kegiatan pelatihan Bahasa Inggris selama satu tahun ke depan menjadi pelatihan yang menggembirakan dan pesertanya bisa memperoleh sertifikat kompetensi. 


"Mudah-mudahan saya bisa menjalani hingga waktu satu tahun ke depan. Bagi saya, Bahasa Inggris tidak hanya sebagai medium komunikasi, tapi juga bahasa ilmu pengetahuan," pungkas Savina. (gus/lia/sob)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)