Bagaimana Dampak baik buruknya di Perlakukan Otonomi perguruan Tinggi

$rows[judul] Keterangan Gambar : Subarimsubari pakaian baju merah dan peci hitam

Bagaimana Dampak Positif dan Negatif Otonomi Perguruan Tinggi di Indonesia. Oleh : Subari. S. sos. SE. M. Pd 

Otonomi kampus di perguruan telah menjadi topik perdebatan hangat di kalangan masyarakat, terutama kalangan masyarakat menengah ke bawah, Dalam kurun beberapa tahun terakhir ini, pemerintah dalam hal ini Pendidikan Tinggi (Dikti) memberikan Kebijakan otonomi kepada Perguruan Tinggi telah  memberikan kebebasan kepada perguruan tinggi untuk mengelola dana untuk pengembangan diri, Namun kebijakan ini justru menimbulkan kekhawatiran tentang privatisasi dan komersialisasi pendidikan.

Dampak Baik dan buruk Otonomi Perguruan Tinggi sebagai berikut, ;

Meningkatkan kualitas pendidikan, Otonomi perguruan tinggi memungkinkan mereka untuk mengembangkan program-program yang lebih inovatif dan relevan dengan kebutuhan industri.

Meningkatkan efisiensi, Otonomi perguruan tinggi memungkinkan mereka untuk mengelola sumber daya mereka sendiri, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya.

Meningkatkan kemandirian, Otonomi perguruan tinggi memungkinkan mereka untuk mengambil keputusan sendiri dan tidak terlalu bergantung pada pemerintah.

Dampak Buruk Otonomi Perguruan Tinggi yang dialami antara lain:  Privatisasi pendidikan Otonomi perguruan tinggi dapat menyebabkan privatisasi pendidikan, di mana pendidikan hanya dapat diakses oleh mereka yang mampu membayar sedang yang tidak mampu membayar tidak bisa menikmati pendidikan di perguruan Tinggi tersebut. 

Sehingga terjadilah Komersialisasi pendidikan Otonomi perguruan tinggi terutama perguruan tinggi negeri yang plat merah dapat menyebabkan komersialisasi pendidikan, di mana pendidikan dianggap sebagai komoditas yang dapat dijual dan dibelikan.

Terjadi Ketidaksetaraan Otonomi perguruan tinggi dapat menyebabkan ketidaksetaraan dalam akses pendidikan, di mana mereka yang mampu membayar dapat mengakses pendidikan yang lebih baik.

Menurut Subari. M. Pd  bahwa dengan adanya otonomi Perguruan Tinggi di Indonesia memiliki dampak baik dan buruknya. Baik bagi pengelolaan sumber dana diperoleh subsidi dari pemerintah juga dari mahasiswa. 

Sementara otonomi perguruan tinggi dapat meningkatkan kualitas pendidikan, efisiensi, dan kemandirian, namun juga dapat menyebabkan privatisasi pendidikan, komersialisasi pendidikan, dan ketidaksetaraan dalam akses pendidikan.

Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi dan perbaikan kebijakan otonomi perguruan tinggi untuk memastikan bahwa pendidikan dapat diakses oleh semua orang dan tidak hanya mereka yang mampu membayar tetapi juga harus memikirkan dampak kedepan. Dari sinilah akan timbul permasalahan di kebijakan perguruan Tinggi,

Perguruan Bebas menentukan mencari dana baik dari uang Kuliah maupun dari lainnya. Kebebasan hak otonomi ini perlu diawasi sehingga pihak pengelola Perguruan Tinggi tidak di salah gunakan dengan seenaknya.

Mungkin masih ingat peristiwa di Universitas lampung (Unila) Rektor dan pejabat lainnya menerima mahasiswa Fakultas kedokteran tanpa melalui tes resmi, karena lewat tidak di terima akhirnya bisa masuk diterima di perguruan tinggi tersebut,tetapi banyak yang menyoroti soal jual beli masuk perguruan Tinggi negeri,akhirnya Rektor dan pejabat lain di copot dari jabatannya sebagai Rektor. Inilah sebagian dampak buruk dari sisi otonomi perguruan tinggi negeri, Di sisi positif bisa meningkatkan kwalitas perguruan yang kredibel dan menjalan Tri Dharma Perguruan Tinggi, namun untuk perguruan tinggi swasta tidak masalah karena semua dana diperoleh dari uang kuliah tunggal (UKT) dari mahasiswa

semoga ini menjadi inspirasi dan koreksi serta inovasi dalam mengelola Perguruan Tinggi. Selamat hari kebangkitan nasional semoga dengan adanya otonomi kampus ini bisa menjadi kebangkitan kita menjadi kampus merdeka,

Di tulis Subari , M. Pd. Adalah Pengamat Pendidikan dan anggota Komnas Pendidikan Tinggal di jawa Timur, serta Mahasiswa program Doktoral  Manajemen Pendidikan Islam di Universitas KH. Abdul Chalim Pacet Mojokerto Jawa Timur.

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)