Pasuruan, WartaPro (3/1) - Warga dusun Bunyuan, Kota Pasuruan, mulai menghidupkan kembali tradisi bijak Rotibul Haddad yang diyakini bisa menolak segala bala dan bencana atas izin Allah, tentunya.
Peristiwa religius seperti ini mengiringi aktivitas-aktivitas religius lain, seperti yasinan, manaqiban, dll. Tradisi religiositas sangat kental di Kota Pasuruan apalagi di malam Jumat manis seperti malam ini (3/2).
Banyak orang yakin, malam Jumat manis merupakan malam Jumat yang penuh berkah sehingga mereka melakukan aktivitas-aktivitas religius apa pun bentuknya.
"Kegiatan ruhaniah seperti malam ini memang harus dilakukan secara rutin agar kita berada dalam mi'raj ruhani untuk mendekatkan diri kepada Allah," kata Ust. Abdul Qadir, pengasuh Majlis Rotibul Haddad dan TPQ Sunniyah Salafiyyah dan Madin Al-Muhibbin, dengan penuh ketulusan.
Apa yang dikatakan Ust. Qadir memang cukup beralasan apalagi di tengah-tengah bencana Covid-19 yang mulai merangkak lagi. diperlukan usaha mendekatkan diri kepada Allah untuk ketenangan diri.
Langkah-langkah kecil yang dilakukan ini diharapkan mampu menciptakan generasi muda yang dekat dengan Allah dan Nabi Muhammad Saw.
"Saya ingin melanggengkan majlis ini sebagai wujud kaderisasi generasi yang cinta Allah dan Nabi Muhammad. Semoga hal ini diridai Allah. Amin," pungkas Ust. Qadir.
Aktivitas pentingnya Rotibul Haddad dalam menempah nilai-nilai spiritualitas juga dibenarkan M. Farros Agustian. Meskpun sudah sekolah di SMA, ia tetap terlibat dalam majlis.
"Saya senang ikut Rotibul Haddad setiap malam Jumat untuk mempertebal keimanan saya," kata Farros, panggilan akrab M.Farros Agustian, dengan penuh percaya diri.
Apa pun kenyataannya, kegiatan Rotibul Haddad terus dilakukan di dusun Bunyuan hingga kapan pun untuk menciptakan kampung yang religius. (gus/lia)
Tulis Komentar