PONPES ASSHOLACH GANDENG BKKBN SIAGA PELEDAKAN PENDUDUK

$rows[judul] Keterangan Gambar : Bkkbn sosialisasi peledakan penduduk di ponpes Assolach Gondang wetan Pasuruaan


Pasuruan-wartapro.com

Bertempat di gedung MA ASSHOLACH PUTRI  Gondang Wetan kabupaten Pasuruan di lantai 3, digelar acara sosialisasi isu-isu termutakhir tentang kependudukan di kabupaten Pasuruan oleh tim dari BKKBN Kabupaten Pasuruan. Hadir p Agus dan kawan-kawan mewakili Kep BKKBN Kabupaten Pasuruan, sementara dari pihak MA ASSHOLACH dihadiri langsung oleh kepala sekolah Dr. Ahmad Adip Muhdi, Waka Kurikulum Lutfi Reza, S. Pd dan segenap Wali kelas. Dari unsur siswa, hadir pengurus OSIM (Organisasi Siswa Intra Madrasah) dan perwakilan kelas X, XI, dan XII.

 Dalam sambutannya selaku kepala sekolah, Dr. Ahmad Adip Muhdi menyampaikan terimakasih atas kunjungan tim dari BKKBN Kabupaten Pasuruan yang sudah memilih MA ASSHOLACH Kejeron Gondangwetan sebagai salah satu madrasah yang akan disiapkan menjadi madrasah siaga kependuduk.

 Di pihak lain, p Agus Martowardojo mewakili kepala BKKBN juga menyampaikan terimakasih atas diterimanya kunjungan dari tim BKKBN. "Mungkin pertemuan saat ini kurang maksimal karena keterbatasan waktu dll, tapi nanti akan ada tindak lanjut dari program pembentukan Sekolah siaga kependudukan ini" tutur p Agus dalam sambutannya.

Latar belakang mengapa program ini ditawarkan ke sekolah dan madrasah adalah mengingat masih rendahnya tingkat pengetahuan siswa tentang kiat-kiat memberikan perlindungan kepada anak anak dan remaja. Yang kedua, masih belum terbentuknya lembaga yang menangani kasus tersebut dalam bentuk Pusat Pengelola Informasi Konseling Remaja (PIK-R).

Seusai acara presentasi dan tanya jawab, Wakakur MA ASSHOLACH p Lutfi Reza diminta menindaklanjutinya dengan membentuk organisasi baru di MA ASSHOLACH yang bernama SSK (Sekolah Siaga Kependudukan) yang pengurusnya terdiri dari gabungan guru dan siswa. "Dalam minggu ini akan kita susun struktur organisasi SSK di MA ASSHOLACH yang terdiri dari pelindung, penasehat, pembina, ketua, sekretaris dan bendahara, lalu dibantu koordinator bidang konselor sebaya, pendidik sebaya, dan pojok kependudukan" tutur lutfi Reza.

 Lebih lanjut Lutfi Reza menjelaskan bahwa masing-masing posisi jabatan yang ada di dalam struktur organisasi SSK tersebut sudah memiliki job description (uraian tugas) sendiri-sendiri sebagaimana yang telah ditetapkan oleh BKKBN.

Dengan terbentuknya organisasi SSK di MA ASSHOLACH, Dr. Ahmad Adip Muhdi berharap bisa mengeliminasi kasus-kasus perundungan yang terjadi di lembaga dan pondok pesantren ASSHOLACH. (dip/sob)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)