Belajar Jujur Akan Mujur
Oleh : Subari.
Suatu hari ketika Ulangan sedang berlangsung melihat sejumlah siswa di ruangan gelisah dan gelisah. Melihat hal tersebut saya mencoba membuat suasana menjadi cair dan tidak tegang.
Mengapa hal ini terjadi, menurut pengamatan kang sobari pertama, siswa kurang siap mengerjakan soal ulangan, kedua takut mendapatkan nilai jelek, ketiga takut di marahi orang tua. Sehingga Phiskisnya grogi dan tegang saat datang ke sekolah mengikuti ujian.
Dari pengalaman dan pengamatan di dunia pendidikan terus berkembang dan mengikuti arus. Karena lembaga pendidikan formal mengikuti aturan dari pusat sehingga harus melakukan apa yang diinstruksikan. Oleh pusat kebijakan.
Kembali saat siswa mengerjakan tugas karena tidak bisa mengerjakan soal akhirnya memilih jalan pintas yaitu menyontek mencari jawaban di buku dengan harapan mendapatkan nilai baik. Hal inilah sebagian yang dilakukan oleh siswa meskipun tidak semuanya. Perbuatan ini dianggap prestasi karena bisa mendapatkan nilai bagus dari mengerjakan soal ulangan tadi. menyontek inilah menjadi budaya siswa sehingga akan meracuni karakter siswa.
ketika Melihat fenomena ini bagaimana sikap kita sebagai guru?
“Fenomena budaya menyontek perlu di jadikan renungan bersama para pendidik untuk. Mencari solusinya.”
Mengapa siswa masih melakukan menyontek,ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertama karena kurang nya percaya diri. Kedua mungkin takut akan nilai jelek, karena kebijakan yang mengikat.
Faktor ketiga inilah yang mempengaruhi jiwa siswa sehingga perlu pemecahannya. Dengan memberikan pemahaman dan membentuk karakter jujur insyaallah siswa akan berlaku jujur suatu saat akan mujur. Karena prilaku jujur akan membuat jiwa tenang dan berani bertanggung jawab..
Tantangan prilaku jujur adalah godaan yang mempengaruhi jiwa, sehingga akan mengikuti arus dimana arus tersebut jika tidak diikuti maka ikut tidak akan ikut konstestan jujurlah pada pendirian dan sikap maupun prilaku.
jika memiliki jiwa di sertai iman yang kuat insyaallah tidak akan ikut arus dan terjerumus ke dalam jurang kenistaan. Semoga bermanfaat.
*** Subari adalah Mahasiswa Program Doktor di Universitas KH. Abdul Chalim Pacet Mojokerto Jatim
Tulis Komentar