Pasuruan, WartaPro (29/1)
Menjelang peringatan Imlek yang ke-2573, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Pasuruan mengunjungi Klentheng Tjoe Tik Kiong yang berarti "Istana penuh kebaikan dan kasih sayang" hari ini, Sabtu (29/1).Kunjungan ini sebagai wujud toleransi dan syiar moderasi beragama di antara pengurus FKUB dan masyarakat.
Meskipun hanya perwakilan saja, sejumlah delapan orang, pengurus FKUB diterima dengan baik oleh tiga orang. Dua di antaranya adalah pengurus FKUB, Yudhi Dharma (Konghucu) dan Hartono (Budha).
Dalam sambutan penerimaan Yudhi menjelaskan istilah dan makna Imlek yang berkembang di tengah-tengah masyarakat.
"Imlek adalah suatu medium untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Seluruh warga Tionghoa, apa pun agama mereka, melaksanakannya di beberapa tempat. Hanya 30 persen saja yang merayakan di klentheng, yang 70 persen merayakan di beberapa tempat," tegas Yudhi, penanggung jawab penerima tamu karena pengurusnya tidak ada di tempat.
Konon, masih menurut Yudhi, peringatan Imlek yang ke-2573 diambil dari kelahiran Konfusius atau nabi Konghuchu.
Sementara itu, dalam sambutannya, Ketua FKUB Kota Pasuruan, Drs. H. M. Ali Iqbal, M.Pd.I., mengatakan, "Tema Imlek tahun ini adalah "Tengah Harmoni." Ini berkenaan dengan jargon Kota Madinah: Harmoni Warganya. Pantaslah bagi FKUB datang ke sini mewujudkan harmonisasi sebagai wujud implementasi misi suci Kota Madinah." Kata Ali Ikbal.
Ia menambahkan, peringatan Imlek tidak hanya menjadi ritualitas rutin, tapi juga sebagai praktik caritas sosial. Tapi sayang, dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti ini hal itu tak mungkin terlaksana secara masal.
Setelah beraudiensi di ruangan khusus, seluruh tamu diajak keliling ke altar sembahyang untuk mengenal wujud sesembahan. Yudhi menjelaskan satu per satu nama mereka dan misi perjuangan suci.
"Semoga kunjungan kami dan peringatan Imlek tahun ini akan membawa kebaikan bagi semua," pungkas Ali dengan pasti. (gus/sob)
Tulis Komentar