Purwosari,wartapro.com
Kabar Duka menyelimuti par Pecinta batik tulis di kabupaten Pasuruan jawa timur. Kabar wafat Sri Kholifah pegiat Batik Tulis yang tinggal Desa Kertosari kecamatan Purwosari kabupaten Pasuruan, Itu mengagetkan anggota group pecinta batik karena siangnya mereka masih bertema dan bercerita rencana program pengembangan batik di Pasuruan dengan menggunakan warna alami. Menurut informasi salah satu anggota group yang bernama bu ani mengatakan bu Sri kolifah atau bu ifa panggilan akrabnya pagi tagi setelah subuh merasakan sakit kemudian di bawa ke puskesmas Purwosari.
“ ya tadi pagi bu ifa merasakan Sakit, terus dibawa ke Puskesmas. Pagi ini dikabarkan telah meninggal dunia” tutur bu Ani, sahabat karif dekat rumah almarhumah
Kepergian Bu Ifah terasa begitu mendadak. Sahabatnya yang lain, Anis, bahkan sempat menghabiskan waktu bersamanya belum lama ini.
“Sabtu malam saya masih bertemu beliau. Menjamu saya dengan kare kluthuk, bunga ontong krispi, dan aneka masakan lezat dari kebunnya sendiri. Ia bahkan berpesan ingin titip masakan untuk ibu saya kalau saya pulang ke Bangil,” kenangnya dengan suara parau.
Sri Kholifah adalah tokoh batik nasional bahkan internasional asal kabupaten Pasuruan, telah menorehkan kiprah hingga ke mancanegara. Melalui rumah batik Natura Creo yang ia rintis, ia dikenal sebagai pelopor batik berbasis pewarna alami.
Bu Ifah panggilan akrabnya pernah menjadi dosen desain batik selma 6 tahun di universitas di Malaysia dan Singapura Korea sebelum purna. Kiprahnya mengenalkan batik di kancah internasional membawa Bu Ifah menjalin kemitraan akademik dengan Universitas Hongyi, Korea Selatan. Rumah batiknya kerap menjadi tempat belajar bagi mahasiswa Hongyi. Terkini bahkan, sedang mengerjakan pesanan dari Korea Selatan.
Bu udah pernah mendapatkan penghargaan atas dedikasi dan kiprahnya, di bidang batik dianugerahi Lencana Guna Karya Sarana Bhakti oleh pemerintah , sebuah pengakuan atas kontribusinya sebagai pembatik nasional.
Kenangan terakhir foto bersama Istri Bupati Pasuruan Rusdi saat acara Halalbihalal HIAS (Himpunan Asosiasi Asosiasi IKM, UKM Kabupaten Pasuruan) bu ifa memberikan kain batik sutra .
Di lingkungan sekitarnya, almarhumah dikenal sebagai sosok yang rendah hati, pantang menyerah, dan gemar bersedekah.
Beberapa hari sebelum kepergiannya, ia masih sempat mengisi acara berbagi ilmu membatik dengan memberi hadiah untuk pemenang fashion show di peringatan Hari Kartini bersama PEWARLAMI.
Kepergian Bu Ifah meninggalkan duka mendalam, namun juga warisan ilmu dan semangat yang tak akan padam.
Kadisperindag Kabupaten Pasuruan Diana menyampaikan pula rasa kehilangan.
"Innalillahiwainailaihi rojiun. Atas nama pribadi dan keluarga besar Disperindag Kabupaten Pasuruan kami menghaturkan ikut berdukacita atas meninggalnya
Ibu Ifa. Semoga almarhumah husnul khotimah dan keluarga yg ditinggalkan diberikan ketabahan, Amin yarobal allamin."
redaksi Wartapro. Com mengucapkan innalillahi wa inna ilaihi raji'un “Selamat jalan, Bu Ifah. Semoga , Ilmu dan dedikasimu akan terus menjadi jariah. Semoga khusnul khotimah.” Amin (sob/red)
Tulis Komentar