Pasuruan, wartapro.com
BAGAIMANA WUJUDKAN PENDIDIKAN HEBAT DAN MARTABAT
oleh : Subari.S.Sos.SE.M.Pd
Pendidikan, sebagai hak asasi manusia yang mendasar, adalah fondasi utama dari setiap masyarakat dan investasi terbaik suatu negara. Melalui pendidikan, masyarakat yang adil, beradab, sejahtera, dan sehat dapat diwujudkan. Pada masa ini, pendidikan tidak hanya fokus pada aspek akademis, tetapi juga memiliki peran krusial dalam membangun moral dan etika sebagai landasan bangsa. Dalam konteks Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), pendidikan berperan dalam menciptakan masyarakat yang inklusif dan berkeadilan, sekaligus mendukung stabilitas sosial serta menghormati keberagaman.
Namun, tantangan untuk mewujudkan impian pendidikan Hebat dan buruknya di tengah dinamika global yang semakin kompleks, tantangan dalam dunia pendidikan semakin berat perkembangan ilmu teknologi di era Globalisasi, digitalisasi, serta berbagai krisis moral sosial dan lingkungan masyarakat. sistem pendidikan yang tidak hanya menghasilkan individu yang cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan nilai-nilai spiritual yang kokoh. Karakter dan spiritualitas menjadi aspek krusial dalam membangun perdamaian yang berkelanjutan serta mencegah konflik berbasis agama dan budaya.
Dalam upaya memperkuat karakter pendidikan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia menggencarkan konsep 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, yang meliputi: bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat. Kebiasaan-kebiasaan ini diharapkan dapat menjadi fondasi dalam membentuk anak yang disiplin, sehat, berakhlak mulia, dan memiliki semangat belajar yang tinggi.
”Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah terus berupaya mengajak semua pihak untuk terlibat dalam upaya membangun mental dan karakter bangsa yang mulia melalui pembiasaan tersebut,” ujar Prof. Abdul Mu'ti, Jakarta, 3 Desember 2024. Dengan menumbuhkan kebiasaan positif ini sejak dini, generasi muda diharapkan mampu menghadapi tantangan global dengan karakter yang kuat serta memiliki kesadaran sosial yang tinggi.
Pembiasaan nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sehari-hari berperan penting dalam membangun karakter yang kuat. Dalam setiap agama, ibadah bukan sekedar ritual, tetapi juga membentuk ketenangan hati, kekuatan mental, serta keyakinan akan keadilan dan kasih sayang Tuhan. Pendidikan karakter yang bermutu harus menanamkan toleransi, saling menghormati, dan kerja sama antarindividu dari berbagai latar belakang. Sebagai negara yang kaya keberagaman, Indonesia perlu mengembangkan pemahaman pluralisme dan moderasi beragama. Dengan memahami nilai-nilai universal dari berbagai tradisi keagamaan, anak-anak akan lebih terbuka, menghargai perbedaan, dan bijaksana dalam menyikapi dinamika sosial.
Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional 2025, seri webinar Literasi Keagamaan Lintas Budaya (LKLB) diadakan dengan tujuan membangun pemahaman yang lebih luas mengenai pentingnya karakter dan LKLB dalam pendidikan kohesi sosial dalam keberagaman melalui kebiasaan hebat anak Indonesia.
Webinar ini menjadi wadah dalam mencari solusi dan menanamkan nilai-nilai toleransi serta kerja sama lintas agama dan budaya sejak dini, sehingga dapat membentuk karakter anak Indonesia yang hebat, berakhlak mulia, serta memiliki semangat kebersamaan dalam keberagaman.
Prof.Dr.Abdul Mu'ti, M.Ed. menjelaskan penting nya pendidikan karakter pendidikan untuk sosial yang berkelanjutan. Fajar Riza Ul Haq, M.Si. juga menjelaskan sinergi catur pusat pendidikan dalam membangun Karakter Anak Indonesia Hebat melalui gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (KAIH).
Dalam seminar itu Prof.Dr.M.Amin Abdullah menjelaskan peran Literasi Keagamaan Lintas Budaya dalam menanamkan nilai karakter melalui 7 KAIH pada catur pusat pendidikan. Amra Sabic-El-Rayess pemateri dari luar negeri Amerika Serikat itu menjelaskan peran pendidik untuk mewujudkan toleransi dan solidaritas melalui karakter pendidikan.
Maria Lucia Uribe juga menjelaskan kunci sukses di era globalisasi: karakter kuat dan keterampilan hidup bagi generasi muda.
Fatwa Nur Azizah akan berbagi mengenai praktik baik Literasi Keagamaan Lintas Budaya dalam membangun karakter di satuan pendidikan.
untuk mewujudkan impian itu kini kang sobari seorang peneliti dan sedang menempuh program Doktoral di Universitas KH. Abdul Chalim Pacet Mojokerto jawa Timur. indonesia . Akan membantu para siswa, guru. Dosen dan peneliti kini buka jurnal ilmiah yang diberi nama:
ejurnalsolusindo.com yang dikelola secara propesional, seorang peneliti yang hasil penelitiannya dibeli oleh orang luar di negeri sendiri tidak dihargai, nah untuk membatu para peneliti dosen kami akan meluncurkan e jurnal solusindo.com pada bulan Mei 2025. Siapkan artikel terbaik anda ke email : sobaripsr@gmail.com
Tulis Komentar