Pasuruan-Wartapro.com
Untuk memudahkan dan meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, tenaga kesehatan di Puskesmas Sukorejo, Kabupaten Pasuruan sekarang dibekali dengan SIAP Nakes (Sistem Informasi Penjadwalan Tenaga Kesehatan) Terobosan baru ini diharapkan dapat membantu puskesmas melakukan penjadwalan nakes secara sistematis, akurat dan praktis.
Dengan pengembangan SIAP Nakes ini nantinya akan mempercepat proses manajemen puskesmas dalam menjadwalkan tenaga kesehatannya sehingga nakes akan fokus untuk menangani pasien atau urusan pelayanan lainnya.“Pastinya dengan SIAP ini yang diuntungkan adalah nakes, selain membantu memetakan jadwal dengan mempertimbangkan jam kerja minimal juga membantu menyelesaikan permasalahan di masyarakat dengan memanfaatkan teknologi informasi sebagai Upaya digitalisasi pelayanan masyarakat,” ungkap Puji Andayani SSi, MSi, MSc , MCE didampingi M Arif Rasyadi dan Ngatini, pelaksana program dari Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) yang mendapat dukungan penuh Kemendikbudristek DIKTI melalui hibah Program Kemitraan Masyarakat, Jumat (22/9/2023).
Menurut Puji Andayani pihaknya telah memberikan edukasi khususnya ke manajemen puskesmas dan operator sistem serta melakukan pendampingan sampai operator bisa mengoperasikan sistem ini yang dibuat semudah mungkin untuk dioperasikan.
Kedepannya program ini diharapkan bisa menjadi model baru bentuk pelayanan di puskesmas lainnya di Kabupaten Pasuruan.
Dengan SIAP Nakes urai Puji akan mengenerate jadwal setiap bulan, dengan tampilan per 7 hari untuk memudahkan membaca jadwal. Tim pengelola atau operator siap nakes dari pihak puskesmas Sukorejo yang telah ditunjuk setiap tahunnya.
Sistem dibuat flexibel, misal ada nakes yang memiliki penugasan lain, maka tidak masuk dalam generate jadwal. Atau misal penugasan ada ditengah minggu yang sudah dijadwalkan, sistem dapat mengedit personal pada jadwal nakes yang ditugaskan.
“Sebelum ada SIAP nakes, penjadwalan dilakukan secara manual. Sedangkan pembuat jadwal merasa terbebani dengan adanya aturan minimum jam kerja nakes, yang konsekuensinya jika tidak memenuhi jadwal tersebut, ada hak yang tidak terbayarkan. Padahal, secara umum concern nakes untuk pelayanan pasien. Penyusunan jadwal secara manual tidak efisien dan rawan kesalahan perhitungan jam kerja. Sehingga diperlukan algoritma yang dapat menyelesaikan masalah tersebut“ pungkas Puji ibu 2 anak ini ke wartapro.com (.yap/sob)
Tulis Komentar