MENGGAGAS PENDIDIKAN FULL ASYIK DAN MENYENANGKAN
Oleh : Subari. M.Pd
Praktisi Pendidikan
Ganti Menteri Pendidikan Ganti Kurikulum, hal ini wajar karena seorang Pimpinan harus mempuyai cirikhas dan Program unggulan.
Kurikulum Merdeka yang sudah berjalan Akan Diganti? Ada pertanyaan Jika kurikulum akan di ganti apakah buku teks juga di ganti ya, jika mengintip kurikulum yang akan tetapkan oleh menteri yang baru Konsep Deep learning Ala Abdul Mu'ti yang Dikabarkan Segera di luncurkan,
Wacana perubahan kurikulum di Indonesia kembali menghangat setelah Men dikdasmen Abdul Mu'ti menggantikan Abdul Karim memberikan bocoran gambaran tentang rencana untuk mengganti
“Kurikulum Merdeka dengan pendekatan yang lebih mendalam, yakni Kurikulum Deeplearning.”
Dalam pidatonya, Abdul Mu'ti menjelaskan bahwa kurikulum baru ini dirancang untuk memperkuat pemahaman siswa siswi di sekolah melalui pembelajaran yang fokus pada pemikiran kritis, eksplorasi, dan keterlibatan aktif dalam kelas.
Kurikulum Deep learning, menurut Abdul Mu'ti, bukan sekadar konsep baru. Tetapi Ini adalah pendekatan yang mengintegrasikan pemahaman yang mendalam (deep learning) ke dalam tiga pilar utama:
Pertama Mind full Learning, kedua Meaning full Learning, dan ketiga Joy full Learning.
Bagaimana sebenarnya kurikulum konsep pembelajaran ini? Dan apakah lebih baik dari Kurikulum Merdeka yang saat ini berjalan? Kita lihat saja nanti
Apa Itu Kurikulum Deep learning?
Kurikulum Deep learning merupakan pendekatan yang mengajak siswa untuk memahami materi secara lebih mendalam, bukan hanya sekedar menghafal.
Menurut Subari Pengamat Pendidikan yang menempuh program Doktor Manajemen Pendidikan di Universitas KH. Abdul Chalim ini "sebaik apapun kurikulumnya, tetapi guru yang melakukan tranformasi ilmu ke anak didik hingga tidak bisa menguasai ilmunya dan tehniknya, maka tidak akan bisa dipahami oleh anak didik nya" Katanya saat membenahi pecinya yang miring.
Rencana penerapan kurikulum akan dimulai tahun ajaran bulan Juli 2025/2026, ni jika bertujuan untuk mempersiapkan siswa agar mampu berpikir kritis dan kreatif serta menerapkan pengetahuan mereka dalam berbagai situasi. Sah sah saja, karena kurikulum itu mengikuti perkembangan zaman, serta menyesuaikan situasi dan kondisi. Seperti saat covid 19 untuk memberikan materi ajar lewat online sehingga siswa di rumah tetap menerima materi pelajaran dengan baik. Sebenarnya Hal ini sudah dilakukan oleh para guru yang kreatif dimana siswa diajak membaca isi materi dengan membuat peta Konsep sehingga siswa akan mudah untuk memahami dan mengerti isi materi buku ajar tersebut.
Semoga Kurikulum Deep learning ini dianggap sebagai penyempurnaan dari Kurikulum Merdeka dengan fokus yang lebih kuat pada keterlibatan siswa dan relevansi pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari.
Pendekatan ini menekankan tiga konsep utama: Mind full Learning, Meaning full Learning, dan Joy full Learning, yang dirancang untuk menciptakan lingkungan belajar yang tidak hanya efektif, tetapi juga menyenangkan dan bermakna.
Apa saja keunggulan dan keutuhan dari kurikulum yang akan tetapkan itu, antara lain
*Pikiran penuh Belajar: Menghargai Keunikan dan Keterlibatan Siswa.
Pendekatan Mind full Learning fokus pada kesadaran bahwa setiap siswa memiliki kebutuhan dan potensi yang berbeda-beda.
Dengan pendekatan ini, siswa diajak untuk tidak hanya mendengarkan dan menghafal, tetapi juga berpartisipasi secara aktif.
Siswa dapat terlibat dalam diskusi, melakukan eksperimen, dan mengeksplorasi materi yang diajarkan.
Misalnya, dalam pelajaran sains, ketika membahas konsep udara, guru tidak hanya menjelaskan teori secara umum tetapi juga mengajak siswa memahami peran udara dalam kehidupan dan lingkungan.
Siswa diberi kesempatan untuk bereksperimen langsung, misalnya dengan kegiatan laboratorium, yang dapat memperkuat pemahaman mereka tentang pentingnya udara.
Dengan demikian, siswa mampu mengklasifikasikan informasi dengan lebih baik dan menyatukannya dengan kenyataan sehari-hari.
*Berarti Belajar penuhArti pembelajaran penuh adalah pendekatan yang menekankan pentingnya tujuan pembelajaran. Dalam pendekatan ini, siswa diajak memahami mengapa mereka perlu mempelajari materi tertentu dan bagaimana ilmu tersebut akan bermanfaat dalam kehidupan nyata .
Dengan demikian, siswa akan lebih termotivasi karena mereka memahami manfaat langsung dari apa yang mereka pelajari saat itu.
Guru dalam pendekatan ini berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa suatu materi dengan kehidupan nyata.
Contohnya, saat mengajarkan matematika, guru bisa menjelaskan bagaimana konsep-konsep tertentu dapat digunakan dalam manajemen keuangan atau logistik.
Dengan begitu, siswa memahami pentingnya materi tersebut dan lebih bersemangat untuk belajar.
*. Joy full Learning yaitu Belajar yang Menyenangkan dan Bermakna
Joy full Learning adalah konsep yang mengedepankan suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa.
Berbeda dengan sekedar 'fun learning', joy full learning fokus pada kegembiraan yang timbul dari pemahaman yang mendalam.
Dalam Joy pull learning, siswa tidak hanya tertawa karena permainan, tetapi mereka merasakan kegembiraan saat berhasil memahami sesuatu.
Misalnya, dalam pelajaran sejarah, guru dapat mengadakan simulasi atau diskusi kelompok yang membuat presentasi siswa terlibat aktif dan memahami konteks sejarah dengan lebih baik. Setelah itu diberikan reward.
Kegembiraan yang dirasakan siswa bukan karena humor atau permainan semata, tetapi karena antusiasme mereka dalam memahami dan menghubungkan materi dengan kenyataan.
Prof. Dr. Abdul Mu'ti mengisyaratkan bahwa Kurikulum Deep learning ini kemungkinan akan mulai diterapkan secara bertahap pada tahun 2025.Namun hal ini memerlukan persiapan menyeluruh baik dari sisi guru, siswa, maupun infrastruktur sekolah.
Transisi untuk menerapkan kurikulum baru ini tentunya akan disertai dengan pelatihan intensif bagi para guru agar mereka dapat menyesuaikan metode pengajaran dengan pendekatan Deep learning.
*Bagaimana Nasib Kurikulum Merdeka?
Sementara Kurikulum Merdeka saat ini tetap berjalan dan diterapkan di banyak sekolah di Indonesia,
wacana perubahan menuju Kurikulum Deep learning ini menunjukkan adanya keinginan pemerintah untuk lebih meningkatkan kualitas pembelajaran.
Masih Menurut Subari, Kurikulum Merdeka mungkin masih akan diterapkan secara bertahap atau menjadi dasar dari Kurikulum Deep learning, mengingat banyak konsepnya yang selaras yang asik juga menyenangkan.
Subari menyarankan bahwa perubahan ini bukan sekadar pergantian kurikulum, tetapi harus lebih baik sebagai penyempurnaan untuk memenuhi kebutuhan siswa akan pembelajaran yang lebih relevan, mendalam, dan mampu mempersiapkan mereka dalam menghadapi tantangan global.
Peran Guru dalam Kurikulum Deep learning lebih berat dalam pelaksanaannya membutuhkan teknik yang mengikuti perkembangan zaman.
Penerapan Kurikulum Pembelajaran mendalam juga menuntut perubahan pola pikir dari para guru. Guru tidak lagi hanya bertugas sebagai pemberi materi, tetapi juga sebagai fasilitator yang mampu membimbing siswa untuk berpikir kritis, eksploratif, dan kreatif.
Dengan perubahan ini, pelatihan dan pengembangan kompetensi guru menjadi aspek penting dalam implementasi kesiapan kurikulum baru.
Pola pikir guru perlu berkembang agar mereka dapat mengajar sesuai dengan kebutuhan zaman. Perubahan ini akan memberikan dampak positif jika guru mampu menyesuaikan metode pengajaran yang lebih berpusat pada siswa dan keterlibatan aktif.
Apakah Kurikulum Deep Learning Akan Membawa Pendidikan Indonesia Lebih Maju?
Kurikulum Deep learning diyakini mampu melahirkan generasi yang lebih kritis, kreatif, dan mampu berpikir mendalam secara mendalam.
Dengan mengedepankan pembelajaran yang bermakna dan relevan, siswa tidak hanya akan memahami materi pelajaran, tetapi juga memiliki keterampilan untuk menerapkan pengetahuan dalam berbagai situasi.
Namun tentu saja, semua ini memerlukan dukungan penuh dari semua pihak, mulai dari guru, sekolah, hingga orang tua.
Dengan kerjasama yang kuat, kurikulum baru ini diharapkan dapat memberikan fondasi yang lebih baik bagi pendidikan Indonesia, menjadikan siswa lebih siap menghadapi tantangan era digital modern.
Dengan Harapkan Pendidikan Gratis dan Bermakna bagi siswa, bukan sesaat instan, siswa butuh gizi juga butuh pendidikan lebih baik dalam pendidikan. Sehingga akan memperoleh pendidikan yang bermakna di kehidupan kelak pada siswa setelah lulus sekolah.
*** Subari. M. Pd Adalah Guru SMP Negeri 1 Pandaan dan Mahasiswa program Doktor di Universitas KH. Abdul Chalim Pacet Mojokerto Jawa Timur. Ksngsobari71@gmail.com
Tulis Komentar