Pasuruan-wartapo.com
Informasi jatuhnya sebuah pesawat tempur milik TNI AU mengalami kecelakaan di Desa Keduwung, kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, jatim, Kamis (16/11/2023) terus menjadi perbincangan di masyarakat.
Informasi ini berupa video berdurasi sekitar 8 detik yang diperoleh dari masyarakat itu menampilkan bangkai pesawat militer di sebuah lahan tegalan milik warga .
Informasi video ini disertai narasi pesawat tempur latihan jatuh setelah menabrak tebing di utara area pegunungan Tengger, Desa Keduwung, kecamatan Puspo, Pasuruan.
Didekati Warga, Pesawat Tempur Super Tucano yang Jatuh di Pasuruan Sempat Meledak
Bla dilihat dalam video, di bangkai pesawat terlihat tail number TT-3103 di bawah gambar bendera Merah Putih. Selain itu juga terlihat ada tulisan TNI di bodi pesawat tersebut.
Bila merujuk dari laman TNI AU, pesawat dengan tail number TT-3103 ini adalah pesawat tempur taktis Super Tucano buatan Brasill.
Kronologi Sementara 2 Pesawat Super Tucano TNI AU Jatuh di Pasuruan, Empat Kru Masih Hilang
Pesawat tempur ini didatangkan pada 2012 dan 2013 silam di pangkalan TNI AU Abdul Rahman Saleh, Malang.
Pesawat Super Tucano EMB 314 dengan kursi ganda ini dulunya digunakan untuk menggantikan operasional peswat OV-10 Bronco skadron Udara 21 Lanud Abd Saleh, Malang.
Pesawat ini memiliki kemampuan serang antigerilya (counter insurgency), pengendali udara depan (forward air control), dukungan udara dekat (close air support), penyekatan dan pertahanan udara yang berkecepatan rendah sehingga dapat melakukan identifikasi musuh dimedan perang. Selain itu, Super Tucano mempunyai kemampuan tambahan sebagai pesawat latih dan fungsi pengawasan udara (air Surveillance)
Dalam tugas opereasi pesawat ini akan digunakan untuk mendukung operasi pengawal perbatasan darat dan perairan, melawan terorisme, mengawasi alur laut kepulauan, mengawasi penyelundupan diudara, darat dan perairan, mendukung operasi pasukan darat dan laut, operasi hanud secara terbatas (low speed interceptor) serta dukungan pengintaian dan serangan udara.
Kemampuan terbang dari kecepatan rendah hingga kecepatan sedang mampu mendukung operasi pertahanan udara terhadap pesawat “black flight” berukuran kecil dan berkecepatan rendah (helicopter, pesawat profiler dan pesawat tanpa awak).
Hari Kamis, tanggal 16 November 2023 Jam 05.12 UTC/12.12 WIB
1. TEMPAT KEJADIAN :
Lanud Abdulrachman Saleh
2. TYPE PESAWAT/ALUTSISTA :
2 EMB-314 Super Tucano
3. TAIL NUMBER :
TT-3111 dan TT-3103
4. SATUAN :
Skadron Udara 21
5. MISSION :
Profisiensi Formation Flight
Rute : ABD – Area - ABD (Alpha, Bravo, Charlie, Delta, Med-Low)
6. DASAR :
SPT/1571/XI/2023 Danlanud ABD
7. AWAK PESAWAT/PIC :
1. Letkol Pnb Sandhra Gunawan (Frontseater) (TT-3111)
2. Kolonel Adm Widiono (Backseater) (TT-3111)
3. Mayor Pnb Yuda A. Seta (Frontseater) (TT-3103)
4. Kolonel Pnb Subhan (Backseater) (TT-3103)
8. URAIAN SINGKAT KEJADIAN :
- Chevron Flight melaksanakan Station pada pukul 10.15 WIB
- Chevron Flight melaksanakan Start Engine 4 A/C pukul 10.39 WIB
- Chevron Flight melaksanakan take off dari Lanud ABdulrachman Saleh pada pukul 10.50 WIB, per element, dilanjutkan dengan join dan membentuk Box Formation, continue Routing melalui Area Alpha, Bravo, Charlie, Delta. Initial Altitude 8000 FT msl.
- Pukul 11.18 WIB Chevron #1 dan Chevron #2 dinyatakan Lost Contact
- Pukul 11.31 WIB Chevron #3 dan Chevron #4 Landing Abdulrachman Saleh
9. TINDAKAN YANG DILAKSANAKAN
- 2 pesawat (Chevron #2 dan Chevron #4) dicoba melaksanakan contact melalui radio, tetapi tidak ada jawaban dari Chevron #1 dan Chevron #2
- 2 pesawat (Chevron #2 dan Chevron #4) Kembali ke Lanud ABD Saleh dengan aman.
- Melaporkan laporan awal ke Komando atas.
10. TEMUAN :
- Masih dalam penyelidikan
11. KERUSAKAN MATERIIL :
- Stand by
12. KONDISI PESAWAT :
- Stand by
13. KONDISI PERSONEL:
- 4 Personel aman
- 4 Personel dalam proses pencarian (red/sob)
Tulis Komentar