Menyambut Hari jadi Kabupaten Pasuruan ke 1094 siswa Spanda Diajak Keliling menjelajahi peta Kabupaten Pasuruan
Pasuruan-wartapro.com
Untuk memberikan edukasi dan mengiplementasikn mapel Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), guru SMP Negeri Pandaan Berinisial kode (SB) mengaplikasikan dengan mengajak siswa dan siswi SMP Negeri 1 Pandaan Kabupaten Pasuruan, diajak menjelajahi dan mengelilingi kabupaten Pasuruan dengan membaca PETA.
Hal ini dilakukan pada saat Peringati Hari Jadi kabupaten Pasuuan ke 1094 pada hari Senin, tanggal 18 September 2013. Tujuannya adalah agar para siswa mengetahui lokasi tentang tata letak daerahnya sekaligus mengenalkan daerahnya Tempat Tinggalnya .
Para siswa siswi Spanda ini sebelumnya belum tahu tata letak peta lokasi tempat tinggalnya. Setelah di terangkan dan ditunjukan lokasi dengan peta akhirnya tahu ada berapa jumlah kecamatan dan jumlah desanya yang ada di kabupaten Pasuruan. Setelah di jelaskan oleh guru berinisial SB (subari) ini akhirnya siswa mengetahui tentang tata letak kabupaten Pasuruan dengan luas wilayah 147.401.50 Ha ( 3.13% luas Propinsi Jawa Timur) yang mempunyai ada 24 kecamatan dan 365 desa dan 1.694 pedukuhan se kabupaten Pasuruan.
Dengan mengajak siswa siswi mengekplorasi dengan menunjukkan lokasi letak desa dan kecamatannya melalui Peta, maka ia akan tahu lokasi tempat tinggalnya. hal ini tidak ada di buku pelajaran merupakan inovasi dan pengembangan pembelajaran dari materi dari buku teks.
Ketika Belajar ke sekolah di perbolehkan membawa Handphone ke Sekolah tidak di sia siakan oleh siswa siswi Spanda (SMP Negeri 1 Pandaan ) untuk belajar melihat PETA lokasi Tempat tinggalnya. salah satunya siswi bernama Cintya siswa kelas 7 ini saat di tanya merasa senang semula tidak tahu akhirnya menjadi tahu, " ya saya sangat senang bisa belajar melihat PETA tempat tinggal saya dengan menggunakan Handphone. ya boleh mmbawa handphone pada saat pelajaran tertentu untuk paraktek di sekolah " katanya.
H. Sunandir, S.Pd Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMP Negeri 1 Pandaan, saat di hubungi media ini mengatakan dan membenarkan ada guru yang memberikan materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS) yang kreatif dengan menggunakan Handphone.
" ya itu bentuk kreatifitas dan Inovasi proses pembelajaran sehingga akan mudah di terima oleh siswa, begitu juga guru berinisial SB itu sedang menulis buku tentang Asal Usul Budaya Batik di Kabupaten Pasuruan, katanya kepada media ini. kita doakan saja berhasil dabn membawa manfaat bagi siswa dan masyarakat , bahkan dia di juluki Guru PETA, siswa siswi memanggilnya guru PETA" Katanya ke media ini.
Sementara guru berinisial SB (Subari ) di hubungi oleh media ini mengatakan " ya itu bentuk Proses pembelajaran yang biasa guru memang di tuntut kreatif dan inovatif. Kebetulan saat ini menjelang Hari Jadi kabupaten Pasuruan yang ke 1094, saya sesuaikan tema yaitu mengajak anak anak menggali sejarah asal usul kabupaten Pasuruan dan juga embaca dan menjelajahi dan mewarnai PETA Kabupaten Pasuruan " katanya.
Untuk memotivasi siswa dan siswinya agar lebih semangat untuk belajar ia mengajari cara menentukan skala PETA dan memberikan hadiah kepada siswa yang berhasil mengerjakan duluan seperti yakni mewarnai PETA Kabupaten Pasuruan sesuai warna Daerah Aslinya.
Para Guru tidak monoton dari materi di buku tetapi juga bisa di ambilkan materi yang sesuai dengan kemampuan sisanya. Semoga di Kurikulum merdeka Belajar ini guru dan siswa di tuntut mencari bahan informasi bahan yang sesuai kebutuhan dan mengikuti perkembangan jaman. Jika tidak mengikuti perkembangan jaman maka siswa siswinya akan ketinggalan informasi dan kurikulum, maka lulusannya akan kalah bersaing dengan alumni lainnya, yang tidak kalah penting adalah pembentukan pada kreativitas dan karakter siswa siswi. agar menjadi anak yang tangguh dan beraklaqul karimah, sopan santun bukan prestasi di bidang tertentu tetapi tidak mempunyai atitut yang baik. tidak hormat pada guru dan orang tua yang telah mengantarkan mereka bisa. (sob/tim)
Tulis Komentar