Pasuruan-wartapro.com
Untuk menelusuri asala usul Budaya Batik di kabupaten Pasuruan Gampang -gampang susah , hal terus dilakukan oleh kang sobari. sudah sekitar 2 bulan ini kang sobari menelisik dan menelusuri keberadaan para pelaku usaha Batik tak luput juga para seniman dan tokoh masyarakat serta Budayawan di Pasuruan maupun di luar Pasuruan. Saat ini menuju seorang Seniman dan pelaku usaha Batik yang berada di daerah Gunung Gangsir kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan jawa Timur.
Kang sobari sebutan akrapnya melakukan penelusuran asal usil budaya Batik seorang diri sambil menikmati indahnya perbukitan dan suasana gunung yang gersang pada musim kemarau ini. hal ini karena ingin menyajikan sebuah informasi dan karya kelak akan bisa di baca oleh kalayak masyarakat. Dari penelusuran kang kang sobari ada 13 kecamatan yang saat ini masih megembangkan budaya Batik . data yang di eproleh dari asosiasi pelaku uusaha Batik di kabupaten Pasuruan ada di setiap kecamatan ada , satu, dua dan tiga desa yang masih produksi batik.
Saat bertandang di Rumah Hj. Taslimah dan H. Antok seorang perupa terkenal di kabupaten Pasuruan. H. Antok sapaan Akrapnya menjelaskan asal usul usaha Batik yang awalnya hanya iseng yakni mendesain Batik candi Gunung Gangsir itu karya Pertamanya. Pada tahun 1990. Kemudian terus berkembang tahun 2019 secara formal didaftarkan di Disperindag Dan anggota UMKM kabupaten Pasuuan, seiring dengan perkembangan zaman batik tulis mulai tergeser keberadaannya.
" Meskipun perkembangan Zaman ada batik printing , Batik tulis tetap eksis, karena kami sudah mempunyai Pasar fanatik tersendiri " kata H. Anto Sukanto kepada media ini.
Saat kang sobari bertandang ke rumahnya ada beberapa karya batik yang di hasilkan antara lain : Batik Candi Gunung Gansir, Batik siwalan, wawar berduri, sekar Semawur, liris Sedap Malam, dan Pasuruan Bertasbih. kemudian diajak photo bersama . (bersambung....)
Tulis Komentar